Halaman

.

Selasa, 13 Agustus 2013

Hanya Seorang Gadis



Hanya Seorang Gadis

Maaf Dita siapa ya?

Sepertinya sudah lebih dari dua kali kamu membalas pesanku dengan jawaban seperti itu. Aku tahu sebelumnya handphone milikmu rusak. Aku tahu, mungkin kamu berganti handphone sekarang. Namun dulu tidak begitu kan?
Dulu handphone milikmu baik – baik saja dan saat itu kamu tidak mengenaliku.

Maaf ini siapa ya?

Begitulah pertanyaanmu ketika awal – awal aku mengirim sebuah pesan padamu. Aku menjelaskan padamu dengan sabar. Mengenalkan diriku padamu.
Lalu aku mengirim pesan lagi padamu beberapa bulan kemudian.

Maaf ini nomor siapa ya?

Jawaban itu lagi yang kuterima darimu. Kujelaskan lagi padamu, sekali lagi. Aku memperkenalkan diriku padamu.
Beberapa bulan kemudian aku bertanya alamat sebuah tempat padamu.

Maaf ini siapa ya?

Begitu lagi kata – kata di pesanmu. Hingga saat ini ketika aku telah memberi nama pada pesanku. Kamu tetap bertanya, aku siapa.
Siapa aku? Aku hanyalah seorang gadis yang mengagumimu. Gadis yang merasa bahagia saat kamu lewat di hadapanku. Gadis yang hanya bisa melihat sosokmu dari jauh.
Kamu tahu, kamu sebenarnya begitu dekat. Bahkan aku bisa menghampirimu hanya dengan beberapa langkah. Namun kamu begitu jauh, meski kita berada di tempat yang sama.
Siapa aku? Aku gadis yang ada di dekatmu. Gadis yang tidak berani menatapmu saat kita berada dalam pembicaraan yang sama. Gadis yang ingin menggapaimu tapi bahkan untuk berharap saja sepertinya tak bisa. Aku gadis yang ada di dekatmu, mengerti akan kesulitanmu diam – diam. Membantumu juga dengan diam – diam. Aku gadis yang ada di dekatmu yang kamu tidak benar – benar tahu siapa. Aku gadis yang ada di dekatmu, yang namanya sering kau lupakan. Aku gadis yang ada di dekatmu, yang tidak masuk daftar di kontak handphone milikmu. Aku gadis yang ada di dekatmu yang mungkin kamu tidak sadar akan keberadaanku.
Aku gadis yang telah jatuh, jatuh kepadamu

4 komentar:

  1. ehem, "Dita" itu ... kamu ya, fit? :p

    anyway, nice story!
    cuma kurang lebih dieskplor aja dikit yang ending-nya itu
    dan perasaan si Dita juga kurang

    BalasHapus
  2. Iya War di ending itu feel nulisnya kacau haha
    jadi bingung mau nulis kata2 gimana lagi, padahal yang mau disampein dalem

    Ah Dita, dita ya si dita :D

    BalasHapus
  3. pengen nge-like komennya wardah deh :')

    BalasHapus